Mengenal Neuro Linguistic Programming (NLP)

Mengenal Neuro Linguistic Programming (NLP) Artikel

Mengenal Neuro Linguistic Programming (NLP)

  • By Admin
  • Posted on 28 Februari 2024

Ada banyak definisi mengenai Neuro linguistic Programming  atau yang disingkat atau yang disingkat dengan NLP. Beberapa ahli pun telah memaknai NLP dengan bermacam arti, merujuk pada latar belakang, cara kerja, hingga peranannya. John Grinder, misalnya, salah satu penggagas NLP mengartikan NLP sebagai sebuah strategi belajar. Bukan sekedar strategi belajar biasa, Grinder memaknainya sebagai strategi belajar yang dipercepat (accelerate learning strategy). Strategi ini digunakan untuk "mendeteksi dan memanfaatkan pola-pola yang ada didunia" ujurnya.

Rekan seperguruan Grinder yang juga menjadi pelopor NLP, Richard Bandler, memaknai NLP sebagai sebuah sikap mental dan metologi. Hampir mirip dengan yang diungkapkan Grinder, menurut Bandler metodologi dalam NLP berfungsi untuk menjalankan segala teknik yang cepat dan tepat guna atau sering dibahasakan dengan kata "efektif". Tuturnya "NLP adalah sebuat sikap mental dan metodologi yang ada di balik segenap teknik yang efektif".

Lain dua tokoh tersebut, lain pula dengan robert Dilts. Terapis yang sangat produktif menghasilkan karya modeling NLP ini berani memaknai NLP dengan lebih sederhana, namun tetap mengena. Menurutnya, "NLP adalah apapun yang bisa menghadirkan kesuksesan". Defenisi yang terakhir ini tentu membuat NLP nampak begitu menggiurkan dan menjanjikan, yang sedikit banyak mampu memantik orang untuk menilik sekali lagi apa itu NLP.

Benarkah apa yang dijanjikan Dilts? Bagaimana bisa NLP mampu membawa hadiah berharga berupa kesuksesan?. Jika memang benar, apa sich sebenarnya NLP itu ?. Mungkin tiga pertanyaan itulah yang sekilas akan muncul dalam benak banyak orang ketika pertama kali mendengar pernyataan Dilts. Tentu saja, Kita juga berharap bahwa kesuksesan yang dimaksud Dilts tidaklah terbatas pada sukses karier, melainkan sukses dalam arti luas melingkupi sukses dalam ranah keluarga, sosial, juga karier. Sebab, kita mengakui bahwa setiap manusia juga memimpikan sebuah kehidupan yang sejahtera dan bahagia. Setiap manusia juga memimpikan sebuah bangunan keluarga damai, hubungan sosial yang harmonis serta perjalanan karier yang gemilang.


Neuro, Linguistic, dan Programming

Dirunut dari pembentukan katanya, NLP terdiri dari tiga kata yaitu, Neuro , Linguistik , dan Programming. Pengambilan ketiga istilah ini tidak diambil secara asal, melainkan mencerminkan atau merangkul ketiga elemen yang terlibat dalam membentuk perubahan efektif yang diinginkan oleh setiap individu. NLP mendasarkan teknik-tekniknya pada fakta bahwa saraf memegang peran sentral bagi seorang dalam menyerap pengalaman. Saraf dan berikutnya otak memaknai pengalaman yang kita serap dan menggerakkan tubuh sesuai makna atas pengalaman itu. Dengan kata lain, otak dan saraflah yang sesungguhnya mengalami sesuatu. Itulah yang mendasari pemilihan kata Neuro.

Dengan Linguistic, NLP menunjukkan bahwa neuro atau saraf dapat dipengaruhi oleh bahasa atau kata-kata dalam menafsirkan suatu pengalaman. Kata tertentu dapat mempengaruhi otak agar memberi makna tertentu terhadap suatu pengalaman. Sebaliknya, otak akan memberikan makna yang berbeda atas pengalaman yang sama jika di rangsang dengan kata yang berbeda pula.

Adapun pemilihan kata programming bermula dari keyakinan bahwa dalam diri manusia, kita telah mempunyai banyak simpanan program. Bentuk dari program-program ini mewujud berupa perilaku, kemampuan, keyakinan, nilai-nilai dan lain-lain. Layaknya program-program yang ada dalam komputer, program-program yang ada dalam diri kita pun bisa di-install, unistall, recode, dan bahkan reinstall. Misalnya saja, ketika kita memiliki informasi yang sudah usang, kita bisa langsung meng-update pikiran kita dengan informasi yang baru. Kita bisa langsung menginstal ulang kemampuan kita dengan kemampuan baru yang kita inginkan dan kita butuhkan.

Dengan programming, NLP memberi kesempatan kepada kita untuk mengambil kendali atas cara kerja otak dan saraf dalam menafsirkan pengalaman melalui pengaturan rangsang bahasa atau kata-kata. Itulah mengapa, programming menjadikan kita sebagai tuan atas diri kita sendiri. Kita tahu apa yang kita butuhkan dan kita inginkan, kemudian dengan sendiri kita akan memenuhi kebutuhan tersebut. Kita pun bisa mengubah berbagai perilaku, kemampuan, keyakinan, nilai-nilai dan lainnya sesuai dengan yang kita butuhkan. Itulah yang menjadi salah satu yang menjadi ajaran utama dari NLP. " Dengan kata lain, berbagai perilaku, kemampuan, keyakinan, nilai-nilai dan lainnya yang kita miliki bisa kita ubah sesuai dengan manfaat yang diberikan kepada kita, " tulis yuliawan lebih lanjut.

Hal itu senada dengan apa yang dinyatakan Bandler bahwa otak kita tidak didesain untuk memperoleh sesuatu, namun bisa menunjukkan kita ke jalan yang kita inginkan. Semua perilaku atau kondisi yang kita punya dikendalikan oleh otak. Nah, apabila kita tahu cara kerja otak, kitapun bisa dengan mudah merancang arah yang kita tuju. Sebaliknya, jika kita tidak tahu cara kerja otak, maka ia akan seperti benda asing di dalam diri kita. Di sinilah peranan NLP berkiprah. NLP berusaha membebaskan otak kita, membantu supaya semua "data" yang ada di otak bisa terorganisis dengan baik. " Brains aren't designed to get result; they go in direnctions. If you know how the brain works you can set your own direction. If you don't, then someone else will".

NLP Memprogram pikiran agara seseorang berkembang dan Sukses


Dari uraian mengenai Neuro, Linguistic, dan programming, mungkin kita sudah bisa menarik makna dari NLP secara garis besar bahwa neuro mengacu pada peran sel-sel saraf otak dan fungsinya dalam menerima stimulus berupa informasi dari luar. Linguistic, terkait dengan peran bahasa sebagai media utama komunikasi dengan diri sendiri (intra-comunication) dan orang lain atau (inter-communication). Sedangkan Programming menyangkut soal perilaku yang terpola.

Jika demikian, apabila bahasa merupakan media yang berguna untuk mengontruksi pengetahuan atau informasi dan pengembangan diri, maka NLP - berikut peran bahasa - bisa dimaknai sebagai seperangkat alat untuk mengonstruksi atau memprogram pikiran agar seseorang bisa berkembang dan sukses.

Jika Anda ingin menyelami lebih lanjut seberapa Ampuhnya NLP dalam Perubahan diri, bergabunglah di Training NLP yang diselenggarakan LPPMI.